Sejarah perdagangan buah pala

Awal sejarah perdagangan buah pala



Sejarah perdagangan buah pala
Buah pala 


Columbus sebenarnya mendarat di Kepulauan Karibia di Amerika Tengah. Tak lama setelah mengetahui bahwa Columbus telah ‘salah mendarat’, pulau tempat dia mendarat kemudian disebut sebagai “West Indies”, dan tempat tujuan sebenarnya Columbus adalah “East Indies”. Dan kini terkuaklah kemana sebenarnya tujuan Columbus. Benar, kepulauan Nusantara, untuk mencari buah Pala yang mahalnya kelewatan di pasar Eropa.
Pala berasal dari Kepulauan Maluku, pada saat ini telah ditanam di beberapa negara tropis. Pala dibawa oleh orang Hindu ke India dan digunakan disana sebagai rempah dan obat. Tumbuhan ini ditanam di kebun dan tempat lain pada ketinggian sekitar 1000 m.


Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah yang diperdagangkan ke India, Cina sampai ke Arab dan Eropa. Dalam rangka mencari rempah-rempah bangsa Portugis pada tahun 1611 membangun benteng di Pulau Ternate dan memonopoli perdagangan cengkeh. Bangsa Portugis dianggap akan menguasai harta karun Kepulauan Maluku, maka pecahlah konflik bersenjata dengan Portugis. Setelah itu Portugis dikenai pajak lebih  tinggi dibandingkan penduduk asli, sehingga penduduk dapat bersaing dengan pedagang dari Eropa. Bangsa Belanda sampai ke Kepulaun Maluku tahun 1598 dan setelah Belanda menguasai Maluku, Kepulauan Maluku diratakan dengan tanah serta ribuan penduduk dibunuh terutama di kepulaun Banda, selanjutnya Bangsa Belanda yang memonopoli perdagangan rempah-rempah.

Inggris berkuasa di kepulauan Maluku dalam waktu singkat selama perang Napoleon, tetapi aturan Belanda telah diperbaiki pada tahun 1814 yang membatasi hanya sampai tahun 1863 yang mewajibkan pengolahan rempah dan telah berakhir. Sekarang ikan dan produksi laut lainnya merupakan sumber utama dari penghasilan Maluku, tetapi nikel dan minyak serta kayu ikut menyumbangkan hasil untuk kekayaan propinsi ini.


Ke Banda, seolah berada dalam sebuah gumpalan padat sejarah masa lalu dunia, yang hampir-hampir terlupakan oleh buku-buku sejarah. Buah Pala yang dijual di Eropa konon harganya sama dengan harga emas, dan merupakan komoditas paling dicari, dan paling mahal saat itu. Buah Pala dipergunakan terutama untuk tujuan pengobatan dan kesehatan. Sangat mahal, karena memang didatangkan dari tempat yang sangat jauh.


Sejarah kedua.

Sejarah perdagangan buah pala
Panen buah pala

Para pedagang buah Pala di Eropa berasal dari Arab dan india, dan orang Eropa yang saat itu sedang menikmati kemakmuran dan kemajuan di bidang teknologi pelayaran, mulai berani mencari-cari, sebenarnya berasal dari buah Pala. Banyak pelayar dari Portugis dan Spanyol yang mengarungi samudera berbulan-bulan untuk mencari sendiri penghasil buah Pala, dan kemudian memonopolinya. Eksplorasi dunia lewat laut inilah yang mengantarkan Columbus ke benua baru yang kini kita kenal sebagai Amerika, dan ‘penemuan’ Cape of Good Hope (Tanjung Harapan di ujung selatan benua Afrika).

Dimulainya eksplorasi dunia dan awal dari ideologi politik ekspansionis dan kolonialisme Eropa, hingga setidaknya 300 tahun kemudian. Dan awal dari mulainya Nusantara diincar oleh negara-negara superpower Eropa; Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris.


Kepulauan Banda sendiri diperebutkan oleh Belanda dan Inggris, yang ingin menguasai sumber Pala melalui penjajahan dan memonopoli pasar Pala dunia. Kedua negara Eropa tersebut ‘berbagi’ beberapa pulau di Kepulauan Banda, dan beberapa kali terlibat pertempuran sengit. Karena sengitnya permusuhan diantara kedua penjajah tersebut di Banda, keduanya kemudian menuju perundingan, dan dikenal sebaga Breda Treaty pada tahun 1660. Isinya adalah Inggris ‘menyerahkan’ Pulau Run, salah satu pulau di Kepulauan Banda, yang dikuasainya kepada Belanda, sebagai gantinya, Belanda menyerahkan sebuah pulau yang letaknya di ujung dunia yang lain, yakni Manhattan, sebuah bagian terpenting dari New York.


Manhattan kini menjelma menjadi sebuah kota modern yang dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi dan bank-bank yang menyimpan dan memutar trilyunan dollar setiap hari, superstore raksasa, yang mungkin juga menjual barang yang terbuat dari Pala, yang mungkin didatangkan dari saudara kembarnya, yakni Banda, yang hingga kini masih menanam dan memanen Pala..

Sejarah  yang ketiga


Pala adalah bumbu atau rempah-rempah yang sangat terkenal di zaman kuno. Tanpa pala, orang Eropa tidak bisa makan daging di zaman dulu.


Bayangkan, saat musim dingin, orang Eropa harus punya stok makanan supaya tetap hidup. Pada masa itu orang Eropa belum mempunyai kulkas. Sehingga simpanan daging sering jadi busuk dan tidak enak dimakan. Nah, jika diberi pala, simpanan daging terasa lebih enak. Berkat pala, orang Eropa tetap bisa makan daging di musim dingin. Pala juga membuat nafas wangi.




Buah pala kering

Legenda Monster


Pada masa Eropa Kuno, pala adalah buah yang sangat mahal. Orang Eropa Kuno membeli pala dari pedagang Arab. Orang Arab memperoleh buah pala dari orang Indonesia di kepulauan Maluku.

Namun, orang Arab menyimpan rapat-rapat rahasia letak kepulauan Maluku. Orang Arab hanya bilang, pala diperoleh dari negeri yang sangat jauh, dijaga monster ganas di hutan yang mengerikan. Wah, tentu saja, orang Eropa sempat putus asa. Mereka berusaha mencari tahu di mana letak pulau Maluku yang menghasilkan pala yang sangat berharga itu.

Pedangang Arab menyebarkan kisah buah pala diperoleh di pulau yang dijaga monster. Pulau pala itu adalah pulau Banda di Kepulauan Maluku.

Pala adalah tanaman asli pulau Banda dan Halmahera di Indonesia. Orang Banda memanen buah pala dari pohon-pohon pala yang dirawat di hutan.

Ketika akhirnya Belanda menemukan Pulau Banda dan Halmahera, orang Belanda menjadi serakah. Belanda ingin menguasai perdagangan buah pala. Ssst, zaman itu satu karung buah pala sama dengan harga sebuah kastil, lo.

Pala Ditukar Pulau Manhattan


Gara-gara pala, terjadilah perang. Orang Belanda memerangi penduduk Banda untuk menguasai pala. Orang Spanyol dan Inggris berperang dengan orang Belanda untuk merebut pasar pala. Peperangan itu memakan banyak korban.

Orang Belanda juga membunuh orang Inggris hanya untuk menguasai buah pala. Tentu saja, pembunuhan itu menyebabkan peperangan besar antara Inggris dan Belanda. Mereka sampai berperang di benua Amerika hanya untuk saling membalas dendam karena perebutan buah pala.

Sampai akhirnya, Belanda menyerahkan pulau New Amsterdam kepada Inggris sebagai ganti pulau pala, yaitu Pulau Banda. Pulau Amsterdam sekarang menjadi kota New York yang terkenal. Oleh karena itulah, buah pala dijuluki rempah-rempah berdarah.

Kini pala tidak banyak dibutuhkan manusia moderen. Karena orang moderen punya kulkas untuk mengawetkan daging. Namun, pala tetap rempah-rempah yang istimewa. Tanpa pala, masakan daging kurang wangi dan kurang lezat. Hmm, siapa sangka, ya, harta hutan Indonesia pernah menyebabkan peperangan besar di dunia.

Perdagangan pala Sekarang

Permintaan ekspor terhadap produk dari pala dari Indonesia yang terbesar adalah biji pala kering (nutmeg in shell dan nutmeg shelled), fuli (mace) dan minyak pala (essential oil of nutmeg). Permintaan pasar terhadap produk pala ini cukup baik, khususnya permintaan biji pala tanpa cangkang yang terus mengalami peningkatan. Permintaan terhadap fuli dan minyak pala relatif stabil pada periode antara tahun 1996 – 2000.
Jumlah nilai ekspor produk pala pada tahun 1996 kurang lebih 17 juta dolar dan meningkat terus hingga pada tahun 2000 menjadi kurang lebih 58 juta dolar. Pertumbuhan perdagangan produk pala hampir 340 %, berarti mempunyai nilai ekonomi tinggi. Buah pala berproduksi setelah 10 tahun dan berproduksi sepanjang tahun, serta produksinya akan bertambah pada tahun-tahun berikutnya, oleh karena itu diperlukan pengembangan perdagangan dan mensosialisasikan produk pala di dalam negeri ataupun di luar negeri.
Harga biji, fuli dan minyak pala dipengaruhi oleh harga yang berlaku di pasaran internasional dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika.
Harga pala kupas saat ini di Surabaya mencapai angka Rp.110.000/kg
Sedangkan untuk bunga pala/fuli berada di kisaran harga Rp.150.000/kg
Jika anda berminat dengan Buah pala dan fuli dari kami
Silahkan hubungi Bp.Aceng Kurniadi
Call/watsapp : 0823 7543 7637
2 komentar:
Write comments
  1. kami menjual biji pala tua kering+cangkang & fulli (grade A)..minat hub (021-59433430/082312278102/087809273705

    BalasHapus
  2. Saya mencari kulit pala kering.. hub 082225223699 / 082139885855

    BalasHapus